Poster Masjid

Bahan ivory 260gsm ukuran A3+

Poster Asmaul Husna

Poster Asmaul Husna, huruf hijaiyah dan poster adzan bahan ivory 260 gsm

Poster Islami

Poster nama Nabi, poster wudhu, nama surat, abjad dan angka arab

Poster Matematika

Poster perkalian, penambahan, pengurangan, pembagian,dan angka ukuran A3+ bahan ivory260gsm

Kartu baca

kartu baca, kartu hijaiyah, buku ajar baca, dan kitabah

Thursday, October 17, 2013

Hadits Arba'in kelima Larangan berbuat bid'ah dalam agama

Assalamu'alikum wr.wb.

Larangan berbuat bid'ah dalam agama



Terjemah hadits:
Dari Ummul Mu’minin; Ummu Abdillah; Aisyah radhiallahuanha dia berkata: Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Siapa yang mengada-ada dalam urusan (agama) kami ini yang bukan (berasal) darinya4), maka dia tertolak. (Riwayat Bukhari dan Muslim), dalam riwayat Muslim disebutkan: siapa yang melakukan suatu perbuatan (ibadah) yang bukan urusan (agama) kami, maka dia tertolak).

Kandungan Hadist :
1. Setiap perbuatan ibadah yang tidak bersandar pada dalil syar’i ditolak dari pelakunya.
2. Larangan dari perbuatan bid’ah yang buruk berdasarkan syari’at.
3. Islam adalah agama yang berdasarkan ittiba’ (mengikuti berdasarkan dalil) bukan ibtida’ (mengada adakan sesuatu tanpa dalil) dan Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam telah berusaha menjaganya dari sikap yang berlebihlebihan dan mengada-ada.
4. Agama Islam adalah agama yang sempurna tidak ada kurangnya.

Tema-tema hadits :
1. Kesempurnaan Islam : 5 : 3.
2. Bid’ah dan taklid : 57 : 27, 17 : 36

Demikian yang dapat saya sampaikan tentang hadits Arba'in yang kelima, semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum wr.wb.

Monday, October 14, 2013

Hadits Arba'in keempat tentang Penciptaan Manusia dan Penentuan Nasibnya

Assalamu'alikum wr.wb.
Hadits Arba'in yang keempat adalah tentang Penciptaan Manusia dan Penentuan Nasibnya.



Terjemah Hadits :
Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radiallahuanhu beliau berkata: Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan: Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara: menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan celaka atau bahagianya. Demi Allah yang tidak ada ilah selain-Nya, sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli syurga hingga jarak antara dirinya dan syurga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. Sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli syurga maka masuklah dia ke dalam syurga. (Riwayat Bukhari dan Muslim).

Kandungan Hadist :
1. Allah ta’ala mengetahui tentang keadaan makhluk- Nya sebelum mereka diciptakan dan apa yang akan mereka alami, termasuk masalah bahagia dan celaka.
2. Tidak mungkin bagi manusia di dunia ini untuk memutuskan bahwa dirinya masuk syurga atau neraka, akan tetapi amal perbuatan merupakan sebab untuk memasuki keduanya.
3. Amal perbuatan dinilai di akhirnya. Maka hendaklah manusia tidak terpedaya dengan kondisinya saat ini, justru harus selalu mohon kepada Allah agar diberi keteguhan dan akhir yang baik (husnul khotimah).
4. Disunnahkan bersumpah untuk mendatangkan kemantapan sebuah perkara dalam jiwa.
5. Tenang dalam masalah rizki dan qanaah (menerima) dengan mengambil sebab-sebab serta tidak terlalu mengejar-ngejarnya dan mencurahkan hati karenanya.
6. Kehidupan ada di Tangan Allah. Seseorang tidak akan mati kecuali dia telah menyempurnakan umurnya.
7. Sebagian ulama dan orang bijak berkata bahwa dijadikannya pertumbuhan janin manusia dalam kandungan secara berangsur-angsur adalah sebagai rasa belas kasih terhadap ibu. Karena sesungguhnya Allah mampu menciptakannya sekaligus.

Tema-tema hadits :
1. Pengorbanan seorang ibu yang mengandung : 31 : 14
2. Teori reproduksi manusia : 22 : 5, 23 : 14
3. Takdir : 57 : 22, 64 : 11
4. Husnul khotimah : 2 : 132, 4 : 18

Sekian yang dapat saya sampaikan tentang Hadits Arba'in yang keempat semoga bermanfaat.
Wassalamu'alikum wr.wb.

Hadits Arba'in ketiga ( Pilar -pilar Islam )

Assalamu'alikum wr.wb.
Hadits Arba'in yang ketiga ini tentang Pilar - pilar Islam.



Terjemah hadits :
Dari Abu Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Alh Khottob radiallahuanhuma dia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Islam dibangun di atas lima perkara; Bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah dan bahwa nabi Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji dan puasa Ramadhan. (Riwayat Turmuzi dan Muslim).

Kandungan Hadist :
1. Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam menyamakan Islam dengan bangunan yang kokoh dan tegak di atas tiang-tiang yang kuat.
2. Pernyataan tentang keesaan Allah dan keberadaan- Nya, membenarkan kenabian Muhammad shallallahu`alaihi wa sallam , merupakan hal yang paling mendasar dibanding rukun-rukun yang lainnya.
3. Selalu menegakkan shalat dan menunaikannya secara sempurna dengan syarat rukunnya, adabadabnya dan sunnah-sunnahnya agar dapat memberikan buahnya dalam diri seorang muslim yaitu meninggalkan perbuatan keji dan munkar karena shalat mencegah seseorang dari perbuatan keji dan munkar.
4. Wajib mengeluarkan zakat dari harta orang kaya yang sudah terpenuhi syarat-syarat zakat lalu memberikannya kepada orang-orang fakir dan yang membutuhkan.
5. Wajibnya menunaikan ibadah haji dan puasa (Ramadhan) bagi setiap muslim.
6. Adanya keterkaitan rukun Islam satu sama lain. Siapa yang mengingkarinya maka dia bukan seorang muslim berdasarkan ijma’.
7. Nash di atas menunjukkan bahwa rukun Islam ada lima, dan masih banyak lagi perkara lain yang penting dalam Islam yang tidak ditunjukkan dalam hadits ini.
Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda:

“ Iman itu memiliki tujuh puluh lebih cabang “

8. Islam adalah aqidah dan amal perbuatan. Tidak bermanfaat amal tanpa iman demikian juga tidak bermanfaat iman tanpa amal.

Tema-tema hadits :
1. Wala’ dan Bara’ dalam syahadatain: 2 : 256, 16 : 36
2. Shalat : 2 : 3, 19 : 31, 20 : 132,
3. Zakat : 9 : 71, 19 : 55, 73 : 20
4. Haji : 3 : 97, 2 : 196, 22 : 27
5. Puasa : 2 : 183, 2 : 185.

Demikian yang dapat saya sampaikan tentang Hadits Arba'in yang ketiga tentang Pilar - Pilar Islam.
Wassalamu'alikum wr.wb.

Thursday, October 10, 2013

Hadits Arba'in 2 : Pokok - pokok Agama (Islam, Iman & Ihsan)

Assalamu'alaikum wr.wb

Pokok - pokok Agama (Islam, Iman & Ihsan)



Arti hadits :
Dari Umar radhiyallahu `anhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun di antara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk di hadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam) seraya berkata, “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, Maka bersabdalah Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam: “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah (tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata, “ anda benar “. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda, “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasulrasul- Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudia dia berkata, “ anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda, “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakanakan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata, “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda,“ Yang ditanya tidak
lebih tahu dari yang bertanya ". Dia berkata,“ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau bersabda, “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin lagi penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam) bertanya,“ Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. Aku berkata,“ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda,“ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “. 
(Riwayat Muslim)

Catatan:
• Hadits ini merupakan hadits yang sangat dalam maknanya, karena didalamnya terdapat pokokpokok ajaran Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan.
• Hadits ini mengandung makna yang sangat agung karena berasal dari dua makhluk Allah yang terpercaya, yaitu: Amiinussamaa’ (kepercayaan makhluk di langit/Jibril) dan Amiinul Ardh (kepercayaan makhluk di bumi/ Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam )

Kandungan Hadist :
1. Disunnahkan untuk memperhatikan kondisi pakaian, penampilan dan kebersihan, khususnya jika menghadapi ulama, orang-orang mulia dan penguasa.
2. Siapa yang menghadiri majlis ilmu dan menangkap bahwa orang–orang yang hadir butuh untuk mengetahui suatu masalah dan tidak ada seorangpun yang bertanya, maka wajib baginya bertanya tentang hal tersebut meskipun dia mengetahuinya agar peserta yang hadir dapat mengambil manfaat darinya.
3. Jika seseorang yang ditanya tentang sesuatu maka tidak ada cela baginya untuk berkata, “Saya tidak tahu“, dan hal tersebut tidak mengurangi kedudukannya.
4. Kemungkinan malaikat tampil dalam wujud manusia.
5. Termasuk tanda hari kiamat adalah banyaknya pembangkangan terhadap kedua orang tua. Sehingga anak-anak memperlakukan kedua orang tuanya sebagaimana seorang tuan memperlakukan hamba-sahayanya.
6. Tidak disukainya mendirikan bangunan yang tinggi dan membaguskannya selama tidak dibutuhkan.
7. Di dalamnya terdapat dalil bahwa perkara ghaib tidak ada yang mengetahuinya selain Allah ta’ala.
8. Di dalamnya terdapat keterangan tentang adab dan cara duduk dalam majlis ilmu.

Tema-tema hadits :
1. Iman : 2 : 285, 5 : 5, 6 : 82 dll.
2. Islam: 2 : 112, 4 : 125, 72 : 14, 40 : 66, 3 : 19, 5 : 3
3. Ihsan : 18 : 30, 28 : 77, 17 : 7, 5 : 93
4. Hari akhir : 7 : 187, 22 : 7, 31 : 34 .
5. Ilmu ghaib hanya Allah yang mengetahui: 2 : 3, 27:65, 6 : 50, 7 : 188
6. Belajar & mengajarkan Islam : 16:43, 21:7, 3:79, 9:122

Sekian yang dapat saya sampaikan tentang hadits Arba'in yang kedua, semoga bermanfaat.
Wassalamu'alikum wr. wb.Hadits Arbain 1

Tuesday, October 8, 2013

Hadits Arba'in 1:Kedudukan Niat Dalam Perbuatan

Assalamu'alaikum wr. wb.
Hadits Arba'in Pertama




Arti Hadits:
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khattab radhiallahuanhu, dia berkata, "Saya mendengar
Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya setiap perbuatan1) tergantung niatnya2).
Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang
hijrahnya3) karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan)
Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau
karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.

(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah
bin Bardizbah Al Bukhari dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaaburi di
dalam dua kitab Shahih, yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang).

Catatan hadits pertama:
1. Hadits ini merupakan salah satu dari hadits-hadits yang menjadi inti ajaran Islam. Imam Ahmad dan
Imam Syafi’i berkata: Dalam hadits tentang niat ini mencakup sepertiga ilmu. Sebabnya adalah bahwa
perbuatan hamba terdiri dari perbuatan hati, lisan dan anggota badan, sedangkan niat merupakan
salah satu bagian dari ketiga unsur tersebut. 
Diriwayatkan dari Imam Syafi’i bahwa dia berkata," Hadits ini mencakup tujuh puluh bab dalam fiqh.
Sejumlah ulama bahkan ada yang berkata," Hadits ini merupakan sepertiga Islam.

2. Sebab dituturkannya hadits ini, yaitu: ada seseorang yang hijrah dari Mekkah ke Madinah dengan tujuan untuk dapat menikahi seorang wanita yang konon bernama: “Ummu Qais” bukan untuk meraih pahala berhijrah. Maka orang itu kemudian dikenal dengan sebutan “Muhajir Ummi
Qais” (Orang yang hijrah karena Ummu Qais).

Kandungan Hadist Arba'in pertama:
1. Niat merupakan syarat layak/diterima atau tidaknya amal perbuatan, dan amal ibadah tidak
akan menghasilkankan pahala kecuali berdasarkan niat (karena Allah ta’ala).
2. Waktu pelaksanaan niat dilakukan pada awal ibadah dan tempatnya di hati.
3. Ikhlas dan membebaskan niat semata-mata karena Allah ta’ala dituntut pada semua amal shaleh dan
ibadah.
4. Seorang mu’min akan diberi ganjaran pahala berdasarkan kadar niatnya.
5. Semua perbuatan yang bermanfaat dan mubah (boleh) jika diiringi niat karena mencari keridhaan
Allah maka dia akan bernilai ibadah.
6. Yang membedakan antara ibadah dan adat (kebiasaan/rutinitas) adalah niat.
7. Hadits di atas menunjukkan bahwa niat merupakan bagian dari iman karena dia merupakan pekerjaan hati, dan iman menurut pemahaman Ahli Sunnah Wal Jamaah adalah membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan.

Tema-tema hadits pertama:
1. Niat dan keikhlasan : 7 : 29, 98 : 5
2. Hijrah : 4 : 97, 2 : 218, 3 : 195, 8 : 72
3. Fitnah dunia : 3 : 145, 4 : 134, 6 : 70, 8 : 67

Catatan kaki  hadits pertama 
1. Yang dimaksud perbuatan di sini adalah amal ibadah yang membutuhkan niat.
2. Niat adalah keinginan dan kehendak hati.
3. Makna kata "Hijrah" secara bahasa: meninggalkan, sedangkan menurut syariat artinya: meninggalkan negeri kafir menuju negeri Islam dengan maksud bisa melakukan ajaran agamanya dengan tenang. Yang dimaksud dalam hadits ini adalah perpindahan dari Mekkah ke Madinah sebelum Fathu Makkah (Penaklukan kota Mekkah th. 8 H).

Friday, October 4, 2013

Tips agar bisa Sholat dengan khusuk

Assalamu'alikum wr.wb.
Waktu di pagi hari ini saya manfaatkan untuk share dan berbagi, kali ini saya akan membagikan tentang tips agar bisa Sholat dengan khusuk. Sholat adalah kewajiban bagi setiap muslim, maka dari itu sebagai muslim kita berusaha untuk sholat dengan khusuk. Semoga uraian di bawah ini bisa bermanfaat bagi saya pribadi dan bagi pembaca sekalian.



1. Sebelum mendirikan sholat
.
i)  Menjaga makanan, minuman dan pemakaian.
Khusyuk itu berkaitan dengan kerja hati. Oleh itu, hati perlu dipelihara kesuciannya dengan menjauhkannya daripada benda-benda yang haram atau tidak halal. Oleh itu, pastikan apa yang kita makan, minum, pakai, tempat tinggal dan lain-lain hendaklah datang dari punca dan sumber yang halal tanpa syubhah.
Sabda Rasulullah ShallAllahu ‘alaihi wasallam: “Ketahuilah! Bahawa di dalam badan ada segumpal daging; apabila ia baik baiklah badan seluruhnya dan apabila ia rusak rusaklah sekaliannya. Ketahuilah! Itulah ya dikatakan hati.”  (Hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim)
.
ii)  Membersihkan diri dan beriwak(gosok gigi).
Diriwayatkan daripada Abu Hurairah RadhiAllahu ‘anhu bahawa Rasulullah ShallAllahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika tidak mendatangkan kesusahan ke atas umatku atau ke atas manusia niscaya aku menyuruh mereka bersiwak pada setiap kali hendak sholat.” (Hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim)

iii)  Wudhu yang sempurna
Mengambil wudhu dengan sempurna supaya air mengenai semua anggota wajib serta mengingati niat. Sebab kesempurnaan solat juga terletak kepada kesempurnaan wudhu.
Diriwayatkan daripada Abu Rauh al-Kula‘ie daripada seorang laki-laki bahawa beliau pernah mendirikan sholat Subuh bersama Rasulullah ShallAllahu ‘alaihi wasallam dan Baginda membaca surah ar-Ruum. Pada salah satu ayatnya, bacaan Baginda terganggu. Lalu setelah selesai sholat Baginda bersabda: “Sesungguhnya bacaan kami terganggu disebabkan terdapat beberapa orang di antara kamu yang solat bersama kami tidak menyempurnakan wudhu mereka. Oleh itu, siapa yang mendirikan solat bersama kami, maka sempurnakanlah wudhunya.”  (Hadits riwayat Ahmad dan an-Nasa’ie)
Di samping itu sebahagian kelebihan wudhu itu dapat menjauhkan seseorang daripada gangguan syaitan. Saidina ‘Umar RadhiAllahu ‘anhu berkata: “Sesungguhnya wudhu yang baik itu mengusir syaitan daripada engkau.”
.
iv)  Memakai pakaian yang bersih dan kemas.
Jangan memakai pakaian yang kurang longgar, seperti memakai sarung kaki yang sempit, mengikat serban terlalu ketat dan sebagainya.
Di tegah bersholat dengan pakaian yang ada gambar, berwarna warni, bertulis, lukisan dan lain-lain karena ia juga membuat orang lain hilang kekhusyukan ketika berjamaah.
.
v)  Jangan solat dalam keadaan lapar.
Sebaiknya selesaikan  segala urusan keperluan diri termasuk makan dan qadha hajat terlebih dahulu. Tujuannya ialah supaya tidak timbul kebimbangan dan ketidaknyamanan ketika menunaikan sholat.
Sabda Rasulullah ShallAllahu ‘alaihi wasallam: “Jangan sholat ketika makanan (yang hendak dimakannya) sedang tersedia, dan jangan sholat dalam keadaan menahan buang air besar dan air kecil.” (Hadis riwayat Muslim)
.
vi)  Jangan sholat dalam keadaan menahan buang air besar atau air kecil.
Sabda Rasulullah ShallAllahu ‘alaihi wasallam: “…dan jangan sholat dalam keadaan menahan buang air besar dan air kecil.” (Hadis riwayat Muslim)
.
vii)  Pilih tempat sholat yang menenangkan

Pilih tempat sholat yang suasananya tenteram, nyaman, tidak bising dan sebagainya. Termasuklah dengan memastikan hp dimatikan sebelum solat.
Imam an-Nawawi Rahimahullah menjelaskan bahawa makruh menunaikan sholat di tempat orang lalu lalang, kerana yang demikian itu boleh mengganggu kekhusyukan sholat seseorang.
Diriwayatkan daripada Ibnu ‘Umar RadhiAllahu ‘anhuma: “Bahwa Rasulullah ShallAllahu ‘alaihi wasallam melarang mendirikan sholat pada tujuh tempat: Tempat pembuangan sampah, tempat penyembelihan, kubur, tengah-tengah jalan, bilik mandi, tempat unta duduk di keliling air dan di atas Baitullah.” 
 (Hadits riwayat at-Tirmidzi)
iix)  Gunakan Sajadah Tidak Mengganggu
Menggunakan sajadah yang tidak terlalu banyak gambar yang akan menghayalkan pemikiran. Pastikan supaya tidak ada objek atau gambar yang boleh mengganggu fikiran atau membimbangkan hati di tempat sujud.
Diriwayatkan daripada Saidatuna ‘Aisyah RadhiAllahu ‘anha bahawa Nabi ShallAllahu ‘alaihi wasallam pernah mendirikan sholat di atas hamparan daripada bulu yang mempunyai objek lukisan, lalu Baginda bersabda: “Objek lukisan ini mengganggu aku, bawalah ia kepada Abu Jahm dan bawakan kepadaku hamparan tebal yang tidak ada ukiran.” (Hadits riwayat Muslim)
.
ix)  Pastikan tiada gangguan
Tersebut dalam satu riwayat bahawa Rasulullah ShallAllahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda kepada seorang sahabat bernama ‘Utsman bin Thalhah RadhiAllahu ‘anhu: “Aku lupa untuk menyuruhmu menutup dua tanduk kibasy (dari pandangan orang). Maka sesungguhnya tidak sepatutnya ada di rumah sesuatu yang mengganggu orang yang sholat.”  (Hadits riwayat Abu Daud)
Imam an-Nawawi Rahimahullah menjelaskan mengenai riwayat di atas bahawa ianya memberi petunjuk akan galakan supaya menghindarkan atau menjauhkan apa-apa yang dikhawatirkan melalaikan hati dari khusyuk ketika mendirikan solat.
Tersebut di dalam riwayat bahawa Abdullah bin ‘Umar RadhiAllahu ‘anhuma tidak pernah meletakkan al-Qur’an atau pedangnya di tempat sholatnya, juga tulisan atau surat. Semuanya diletakkan di belakangnya atau di mana saja yang tidak dapat dilihat olehnya.
.
x)  Sholat Di Awal Waktu
Mendirikan solat di awal waktu atau pertengahan waktu supaya tidak tergesa - gesa ketika waktu hampir habis.
.
.
2. Ketika hendak melakukan sholat
.
i)  Azan dan iqamah
Kumandangkan Azan dan iqamat terlebih dahulu walaupun mendirikan solat bersendirian ataupun sekurang-kurangnya iqamat saja.
ii)  Lakukan Sholat Secara Berjamaah
Berusahalah melakukan sholat secara berjamaah karena adalah suatu tuntutan dan syi‘ar agama Islam. Selain pahala solat berjamaah itu melebihi sholat seorang diri dengan dua puluh tujuh derajat, ada ulama mengatakan, pada kebiasaannya orang yang sholat berjamaah itu akan memperolehi kekhusyukan ketika bersholat dan terselamat daripada perkara yang bisa melalaikannya.
.
iii)  Menghadirkan Hati.
Maksudnya ialah sebelum mendirikan sholat kosongkan hati dari segala urusan yang bisa mengganggu ataupun yang tidak ada sangkut-paut dengan ibadah sholat yang dikerjakan.
Abu Darda’ RadhiAllahu ‘anhu berkata: “Antara tanda kefahaman seseorang ialah dia memulai memenuhi keperluannya terlebih dahulu sebelum dia masuk menunaikan sholat supaya dia masuk ke dalam sholat dalam keadaan hatinya kosong dari perkara yang lain.”
.
iii)  Mengingat Mati
Agar pemikiran tidak liar, sebelum sholat ingatkan diri bahwa kematian seolah-olah sudah dekat dengan kita dan sholat tersebut kemungkinan merupakan sholat yang terakhir kali dalam hidup kita dan usahakan dijadikan yang terbaik.
Diriwayatkan daripada Hatim al-Asham RadhiAllahu ‘anhu bahwa ditanyakan kepadanya tentang sholatnya, beliau menjawab: “Apabila tiba waktu sholat aku menyempurnakan wudhu dan aku mendatangi tempat di mana di situ aku hendak mendirikan sholat. Lalu aku duduk pada tempat itu sehingga berkumpullah seluruh anggota tubuhku. Kemudian aku berdiri menunaikan sholatku dan aku jadikan Ka‘bah di antara dua keningku, titian ash-shirath di bawah tapak kakiku, syurga di sebelah kananku, neraka di sebelah kiriku, malaikat maut di belakangku, aku menyangka sholat ini adalah sholatku yang terakhir. Kemudian aku berdiri di antara mengharap dan takut, aku bertakbir dengan penuh keyakinan, aku membaca dengan bacaan yang betul, aku ruku‘ dengan merendahkan diri, aku sujud dengan khusyu‘, aku duduk atas punggung kiri dan aku bentangkan belakang tapak kaki kiri, aku tegakkan tapak kaki kanan atas ibu jari kaki dan aku ikutkan keikhlasan hati. Kemudian aku tidak tahu apakah sholatku diterima atau tidak?”
.
iv)  Membaca Zikir
Sebelum mengangkat takbir sebaiknya membaca  dzikir yang bisa menjauhkan diri daripada syaitan.
Umpamanya seperti membaca:
a.)  Surah an-Nas
b.)  Ta‘awudz
c.)  Tahlil:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ

“Tidak ada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah.”
d.)  Zikir:
امنا با الله و برسوله

 “Kami beriman dengan Allah dan rasul-rasulNya.”
v)  Berusaha Melawan Gangguan Syaitan
Antara tipu daya syaitan ialah memalingkan perhatian ketika sholat. Caranya ialah dengan memalingkan hati kita dari meneliti dan memahami apa yang sedang kita baca. Dari situ kita akan hilang renungan untuk hari akhirat dan keikhlasan ibadah yang dilakukan. Adakalanya sehingga seorang itu bisa menjadi ragu dan was-was tentang bilangan rakaat yang telah ditunaikannya, adakah sudah cukup atau masih lagi kurang.
Diriwayatkan daripada Abu Hurairah RadhiAllahu ‘anhu bahawa Rasulullah ShallAllahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya salah seorang daripada kamu apabila berdiri menunaikan sholat syaitan akan mendatanginya, lalu syaitan menimbulkan kesamaran ke atas orang itu sehingga dia tidak tahu berapa rakaat sudah ditunaikannya.”  (Hadits riwayat Muslim)

3. Ketika menunaikan sholat
.
i)  Meneliti Dan Memahami Bacaan Sholat
Meneliti bacaan-bacaan dalam solat, sama ada bacaan itu terdiri dari ayat-ayat al-Qur’an atau selain dari ayat-ayat al-Quran (tasbih dan takbir dan doa). Jika bisa, fahami makna bacaan-bacaan tersebut. Perkara ini amat penting untuk menghadirkan hati dalam sholat. Hati mestilah ikut mengetahui segala apa yang kita baca.
Membaca dengan baik (Khusnul Qori’ah), berusaha untuk memahami dan mengerti bacaan dalam sholat termasuk ayat Al-Quran yang dibacakan, terutama sekali Al Fatihah, gerakan dan maknanya (Tafakhum). Ini karena bacaan-bacaan dalam sholat mengandung banyak makna yang halus yang patut dimengertikan oleh orang yang melaksanakannya.
.
ii)  Merendahkan Diri
Salurkan rasa rendah hati dan rendah diri ketika dalam rukuk dan sujud serta dipanjangkan waktu ketika rukuk dan sujud.
Rasulullah ShallAllahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seseorang hamba paling dekat dengan Tuhannya sewaktu ia bersujud.” (Hadis riwayat Muslim)
iii)  Mengagungkan Allah SWT
Meliputkan hati dengan kebesaran Allah dan kesucianNya ketika bertakbir dan ketika bertasbih pada seluruh gerak-geri dalam sholat. Timbulkan Rasa Malu (Haya’) yaitu perasaan malu terhadap Allah SWT dan merasa takut (Khauf) kepada kekuasaan Allah.
.
iv)  Menghindari Dari Memikirkan Hal Keduniaan
Meninggalkan segala fikiran dan lintasan hati yang berkaitan dengan urusan dunia. Hati diajak hadir/ikut, kehadiran hati dalam sholat yaitu mengosongkan hati dari segala urusan yang bisa mengganggu dan yang tidak berkaitan dengan sholat.
.
v)  Tumpuan Penuh Pada Sholat
Segala perhatian dalam sholat itu hendaklah tertumpu hanya kepada mendirikan dan menunaikannya dengan yang terbaik sekali. Rukun-rukun sholat perlu dilakukan secara tertib. Berusaha konsentrasi (Khudunul Kolbih) sambil menyadari bahawa Allah SWT senantiasa memperhatikan sholat itu.
vi)  Mengurangkan Pergerakan Anggota Badan
Mengurangkan pergerakan anggota-anggota seperti tangan, kaki dan juga Mata ditumpukan kepada tempat sujud dan ketika tasahut melihat anak jari.
.
vii)  Sentiasa Melihat Tempat Sujud
Sentiasa melihat tempat sujud sekalipun orang itu buta atau bersholat di dalam gelap kecuali ketika membaca perkataan إلاّ الله dalam tahiyyat. Pada ketika itu pandangan orang yang sholat itu dialihkan ke jari telunjuknya.
Jika memejamkan mata boleh mendatangkan khusyuk dalam solat seseorang itu, maka dibolehkan dia berbuat begitu dan hukumnya tidak makruh sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam an-Nawawi.
.
iix)  Lakukan Solat Dengan Thuma’ninah
‘Thuma’ninah’ (ketenangan), maksudnya anggota seseorang itu tetap diam atau berhenti seketika ketika melakukan ssesuatu ‘rukun fi‘li’ (perbuatan) di dalam sholat seperti rukuk, sujud dan sebagainya, sebelum beralih ke rukun fi‘li seterusnya. Sekurang-kurangnya tetap diam seketika dalam waktu pada kadar bacaan zikir: “سبحان الله” (SubhanAllah).
Maknanya, setiap pergerakan di dalam sholat itu tidak dilakukan dengan terburu - buru, cepat-cepat atau dengan kelam-kabut tetapi dilakukan dengan tenang dan rileks.
Rasulullah ShallAllahu ‘alaihi wasallam  mengajarkan kita tentang perkara ini di dalam sabda Baginda: “Apabila kamu berdiri menunaikan sholat maka bertakbirlah. Kemudian bacalah ayat al-Quran yang mudah bagi kamu. Kemudian rukuklah sehingga kamu berthuma’ninah dalam keadaan rukuk. Kemudian bangkitlah sehingga kamu berdiri betul. Kemudian sujudlah sehingga kamu berthuma’ninah dalam keadaan sujud. Kemudian bangkitlah sehingga kamu berthuma’ninah dalam keadaan duduk. Kamu buatlah yang demikian itu dalam semua sholat kamu.”  (Hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim)

Sekian yang dapat saya sampaikan tentang menghadirkan khusuk dalam sholat semoga bermanfaat.
Wassalamu'alikum wr. wb.

Thursday, October 3, 2013

Do'a Pembuka dan Penutup Majelis

Assalamu'alikum wr.wb.

Bagi yang sedang cari do'a pembuka dan penutup majelis, silakan simak di bawah ini. Do'a ini bisa kita gunakan ketika kita sedang mengadakan majelis bisa liqo' dan lain sebagainya.

1. Do'a Pembuka Majelis



Artinya: "Segala puji milik Allah. Kami memohon pertolongan-Nya dan mohon ampun kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diriku dan keburukan amalku. Barang siapa yang diberi petunjuk Allah maka tidak ada siapapun yang dapat menyesatkannya dan barang siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada siapapun yang dapat menunjukinya. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, aku mengesakan-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan rosul-Nya, tidak ada nabi setelah Dia. Ya Allah berikan sholawat, salam, dan kebaikan atas keluarganya dan sahabatnya".


2. Do'a Penutup Majelis



Subhanakallahumma wabihamdika asyhadualla ilahailla anta astagfiruka wa’atubu ilaik.

Artinya : “Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” 
(HR. Tirmidzi, Shahih). 

Sekian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat. 
Wassalamu'alikum wr.wb.




Wednesday, October 2, 2013

Kata Mutiara bernuansa Islam

Assalamu'alikum wr.wb.
Selamat pagi, semangat pagi... Alhamdulillah pada kesempatan kali ini saya bisa menambah koleksi artikel dengan mempostingkan kata mutiara yang bernuansakan Islam. Kata mutiara penyejuk hati semoga kita bisa mengabil hikmahnya. 



Rasa takut (segan) terhadap manusia jangan sampai menghalangi kamu untuk menyatakan apa yang sebenarnya jika memang benar kamu melihatnya, menyaksikan atau mendengarnya. (HR. Ahmad)

Kamu tidak bisa memperoleh simpati semua orang dengan hartamu tetapi dengan wajah yang menarik (simpati) dan dengan akhlak yang baik. (HR. Abu Ya'la dan Al-Baihaqi)

Perbanyaklah kamu mengingat mati, karena hal itu bisa membersihkan dosa dan menyebabkan kamu zuhud atau tidak cinta kepada dunia.(Rasulullah)

Keluarlah dari dirimu dan serahkanlah semuanya pada Allah, lalu penuhi hatimu dengan Allah. Patuhilah kepada perintahNya, dan larikanlah dirimu dari laranganNya, supaya nafsu badaniahmu tidak memasuki hatimu, setelah itu keluar, untuk membuang nafsu-nafsu badaniah dari hatimu, kamu harus berjuang dan jangan menyerah kepadanya dalam keadaan bgaimanapun juga dan dalam tempo kapanpun juga.(Syekh Abdul Qodir al-Jaelani)

Berteman dengan orang bodoh yang tidak mengikuti ajakan hawa nafsunya adalah lebih baik bagi kalian, daripada berteman dengan orang alim tapi selalu suka terhadap hawa nafsunya.(Ibnu Attailllah as Sakandari)

Orang yang suka berkata jujur akan mendapatkan 3 hal, yaitu : KEPERCAYAN, CINTA dan RASA HORMAT (Sayidina Ali bin Abi Thalib)

Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak. (Sayidina Ali bin Abi Thalib)

Kejahatan yang dibalas dengan kejahatan pula adalah sebuah akhlaq ular, dan kalau kebajikan dibalas dengan kejahatan itulah akhlaq buaya, lalu bila kebajikan dibalas dengan kebajikan adalah akhlaq anjing, tetapi kalau kejahatan dibalas dengan kebajikan itulah akhlaq manusia.(Nasirin)

Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) sedangkan harta terhukum. Kalau harta itu akan berkurang apabila dibelanjakan, tetapi ilmu akan bertambah apabila dibelanjakan.(Sayidina Ali bin Abi Thalib)

Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah. (Ibnu Mas’ud)

Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian, di saat inilah saksimu adalah juga hakimmu. (Ali bin Abi Thalib)

Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku.(Umar bin Khattab)

Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk. (Imam An Nawawi)

Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. (Umar bin Kattab)

Dia yang menciptakan mata nyamuk adalah Dzat yang menciptakan matahari.(Bediuzzaman Said Nursi)

Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah sumber kesesatan; dan kegelapan hati, pangkal penderitaan jiwa.(Bediuzzaman Said Nursi)

Kebersamaan dalam suatu masyarakat menghasilkan ketenangan dalam segala kegiatan masyarakat itu, sedangkan saling bermusuhan menyebabkan seluruh kegiatan itu mandeg.(Bediuzzaman Said Nursi)

Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan.(Bediuzzaman Said Nur)

Orang yang terkaya adalah orang yang menerima pembagian (taqdir) dari Allah dengan senang hati.(Ali bin Husein)

Seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik. Dan seseorang yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari hidup.(Bediuzzaman Said Nur)

Pangkal dai semua kebaikan di dunia maupun di akhirat adalah taqwa kepada Allah.(Abu Sualeman Addarani)

Barang siapa tidak dicoba dengan bencana atau kesusahan, maka tidak ada sebuah kebahagiaan pun disisi Allah.(Adh-Dhahhak)

Barangsiapa banyak diam maka dia akan selamat. (HR. Ahmad)

Sekian yang dapat saya sampaikan tentang kata mutiara pada kesempatan kali ini semoga bermanfaat. Wassalamu'alikum wr.wb.